Kamis, 29 Desember 2011

KAPITAL

baru. sedang hangat. membosankan.
difan yang manalagi yang ANDA telusuri?
seperti dinegara kapital saja kami hidup.
seperti objek sajakah kami dianggap oleh anda, NYA?


tapi lagi lagi. cuma bisa seperti ini. sembunyi-sembunyi. seperti MALING saja.
saja. saja. kata BUANGAN!
kan. kan. kata KEPEMILIKAN!
kalian. kalian. kata untuk KAUM BURUH!


cukup saja diam. terkatup. karena lelah dengan letup-letup singkat seperti erupsi ini.
biarkan kami keluar dari angka jarum jam terdingin atau sebaliknya diposisi nol atau sesuka.





Senin, 14 November 2011

E hoje




Euforia bergulung tikar pandangi wajah lesu
Sekarang, mungkin tinta tak lagi mampu menangis diatas kertas
Sekarang, jika mungkin seribu berbilang
Tak lagi mampu
Ia dan mereka kandas pada hulu kehidupan

Dan kata itu tak mampu maknai hari ini
Tak sekedar rengekan anak pada bunda
Tapi arti kata receh untuk sang papa
Dan hari ini
Adalah hidup buat kita dan mereka


(telah dimuat di buletin resources)

Minggu, 30 Oktober 2011

hulu ke-hilir

gerahamnya hampir rontok buat sekedar berubah posisi,
jadi dia diam diantara kejengahannya,
ia tidur tapi antara iya dan tidak,
"tidak lagi seperti dulu para kaum-ku ini" batinnya,

dia bukan lagi yang dipandang,
dia telah bukan lagi menjadi pemilik singgasana,
ia dibuang diantara tumpukan sampah yang sudah disampahkan dan disampahkan berulang kali,
garisnya telah hilang ditelan,
tapi garis lain muncul diantara garis-garis lalu yang disamarkan dari pandangan,
garis hidupnya yang baru telah terbentang berbengkok,berkelok-kelok,
memikirkan dan melihatnya sangat curam,

sama bergetar-nya seperti anak SMA,
hendak kemana dikemanakan ijazah tahun ini,

hidup--hidup--
mengulangnya mengulangnya dalam batin disedalamnya,
iya harus turun kehilir,
tidak lagi mampu naik kehulu,
jadi harus mengalah pada hidup buat kali ini,

Sabtu, 29 Oktober 2011

pemilik wajah klasik


aku mencarimu diantara tumpukan jerami,
aku menantimu seukur umur menuai padi,
aku melukismu didinding rumah suwung,
aku memimpikanmu disetiap waktu yang kucuri dari tuanku,
si pemilik yang tersebut dibalada kuno moyangku,
si wajah teduh yang menyapa ramah seperti agama yang paling selamat,
si pemberani  seperti hamza sang pelindung,

aku hanya suruhan tuan pesuruhku,
mencari pemilik wajah klasik yang ada dibumi,
lalu menuangkan deskripsi film tentang keklasikanmu,

sekali kupandang langit berlapis,
lalu sekali kutundukkan punukku kebumi,
mencarimu, dilubang semut mungkin,
mencarimu, mungkin bertemu jibril pemberi wahyu,
meski aku 1000 kali bukan nabi,
mungkin aku hanya akan beruntung,

tuan pesuruhku hanya menyuruhku mencari,
ada 1000 korban penilaianku untuk keklasikanmu,
tapi aku pewaris semangat baja alfa edison,
berharap arah berujung pada pemilik wajah klasik sepertimu,

Kamis, 06 Oktober 2011

form@



hoje-ku terbatasi hari ini,
disekelumit kecil benang,
disebentuk macam sebuah forma karena sudah larut membenahkannya,
karena tak mampu tuk menahan merahnya lagi,

partido kami sudah tidak cukup dikatakan minor,
biar dipojok ruang dingin kami,
biar semenyedihkan kaca penuh debu didinding pojok kamar kami,
tapi tak semenyedihkan kami yang terpojok dikebenaran siang,
disekeliling para beliau kami,

kita sedang sama-sama belajar
kita sama-sama percaya keniscayaan keadilan!
sekali dua kami berdecak tingkahi,
tapi kembali ketika terbentuk formasi semacam demo,
dilantai atas dan bawahnya kami,
dibangku sekolah dengan formasi pandangan musuh,

disikut dipintu keluar,
disikut dibawah pandangan tajam bercelak,
disikut dengan derai tawa pertahanan,
disikut ditajamnya lidah tertasah buih,
disikut disebutan bisik"
disikut diperlakuan ditidak adili,

rasanya semenyayat lolongan anjing hutan dipedalaman riau,
rasanya semenyayat sabetan lidi dipunggung,
sepedulimu, tafadhal

Kamis, 29 September 2011

mati rasa

hanya merasa 
satu sendi yang mati rasa
lalu. sejarah lalai lagi lupa
baru. sepuluh ribu dasawarsa nanti
yang lalai lagi lupa
kembali pada tanah tua yang terlupa
sampai puing tak bersisa

Senin, 26 September 2011

kisah kami

jadi, kisah ini seperti hikayat di muatan lokal sekolah dulu,,
buat kisah yang pandai seperti pahlawan melayu,
buat sajak sepandai raja ali haji digurindam dua belasnya,

tapi, dihikayat kami tidak buat hayalan,
tapi, dihikayat kami buat kisah bukan maya 
seperti selagu "kisah klasik untuk masa depan"
ada kamu, aku, dan dia disegudang hikayat klasik kita

Selasa, 14 Juni 2011

pengidap SILINDER

tak tahulah hendak dikata
tapi tak semenurut anda
aku mungkin tak layak sandang pandai
tapi. aku juga tak sepandir yang terfikir

jika. jika. jika saja.
sederet satir penghalang itu raib dalam sekedip
abu-abu hitam sekelebat itu juga musnah
pengidap mata silinder sudah tak berkaca

openkah?
idzhar pun sudah tak terbaca jelas dimata silinder
lalu lalai saja pada yang fasad


kata ini PAMERAN!!

seperti layaknya karya-karya yang terpampang
lagi dipameran,,
ha..
tak selayaknya aku
yang dibelakangkan disudut hamam 

*angkuh saja.
lagi. pada sekembalinya mereka yang akan tergeletak dari kesombongan
yang semenyerah orang patah arang

*tidak seasyik yang sedang menonton pada yang tidak monoton
aku. yang sekali lagi dibelakangkan
namun gagal
karena aku lebih mengalah kepada yang lupa jalan

*sekali 


Senin, 06 Juni 2011

tiga teruntuk

*
dari gadis pemelas. teruntuk yang diam biarkannya memelas. ia rajut lagi hatinya pada serumpun bahasa malaya. lalu ia nyanyikan sambil memeras baju basah orangtuanya yang mati bertahun lalu.

"alamatku buat nona-nona pemilik lidah kuat
telah cipta aku pada kata remeh
setelah bertubi buat aku diam pada hal
dengan "watados" biarkan sejumput rambut kepala tak berikat lagi

ya. aku sendiri pada ketidakpedulian.
lagi dan lagi tinggalkan aku seperti kematian kemarin amak dan apak
bawa saja tulang ringkih ini
dan tinggalkan saja sisanya di sekelompok perompak,sang karnivor"


**
dari yang amnesia pada hidup hanif. akulah alif yang menjaga harfil hijaiy yang lemah. lalu kau juga yang akhirnya dilupakan dengan multifungsiku. aku juga punya hidup. lalu jangan cegah aku lantunkan kisah yang terbait ini.

"aku hanya tahu ketika itu.
sepasang tangan kokoh membawa tubuhku pergi dari gelap
lalu mengajarkan aku perihal hidup
lalu membimbingku tanpa buku seperti disekolah-sekolah yang aku idamkan
bukan ejaan a-i-u
tapi kita harus hidup kuat dimanapun dan dalam keadaan apapun
tapi yang mengajari aku makan dengan jerih payah ku
bekerja ini dan itu buat dapat sesuap nasi basi
dan ketika tua,
aku hanya bermodalkan caping buat bekerja dan cari makan
menengadah buat cari sekeping dua logam
disinilah penghujung hidupku
sampai aku tak mampu menapakkan langkah dilantai bumimu, Rabb."

***
teruntuk anandaku yang tanpa sengaja terlupakan karena keadaan.

"mungkin sekali lagi kuucpakan tanya pada seliweran pemuda seumurmu diberanda rumah kita
nak,  jika kemudian kau baca lembaran surat ini, mungkin aku sudah tertulis dibongkah nisan. maaf, ayah tak lagi mampu menyusuri jalan demi jalan mencarimu. jika nanti kau jadi ayah seperti aku. jangan ulangi lagi seperti aku"

Selasa, 31 Mei 2011

MACAM KERTAS!!

ya.
dibalik semua kepayahan para kame.
jikalah boleh merajuk disatu nuqtah buat pegangan jari.
tak perlu seperti Ethan dengan euthanasia.
cuma turuti arah kompas.
sudah dipandu dengan pandu-pandu para bapak.

yang sudah dioper bak bola, nasib kame-kame.
buat penuhi bola biru raksasa yang sudah hangat.
sama asam macam misuh-misuh.
sampai nantipun jika tujuh belas sudah kame lalui diposisi garis lurus tingkat dua belas.
dengan kertas-kertas ilmiah yang manis dan kejam.
lihat nanti saja jika sudah akan terintervensi.

Sabtu, 21 Mei 2011

senha

nona dan tuan-tuan...
jangan lagi lukis aku pada sandi-sandimu.
lagi. aku tak tahu arah ursa mayor.
utara atau selatan.
dan kluster-kluster semacamnya.

Minggu, 15 Mei 2011

esperanca




carut marut.
coreng moreng.
tidak lagi harapku jadi salah satu dari jovian.
bahwa aku bukan bodoh.
tapi aku cukup sadar diri.
bahwa yang lalu itu bukan pada aku.
mungkin setelah sekian detik.
sekian tahun.
sekian dasawarsa.
bahkan seabad saat aku telah hanya tertulis pada sebongkah.
TUHAN.
cukup kasih aku saat ini pada roj'an itu.

Selasa, 26 April 2011

kok mirip dia sich???

cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terjadi kesamaan tempat,atau nama atau karakter merupakan ketidaksengajaan belaka.


agustus 2010,
tak perlu kuceritakan lagi detail-detail kebodohanku. tapi kini sepeninggalnya, tetap saja membuat aku seolah-olah papparazi yang tidak merampungkan tugasnya atau??? karyawan yang kena PHK karena krisis moneter sedang melanda.

september 2010,
hingga sebulan sepeninggalnya. kok lho kamu?? sahabatku yang sudah terlanjur kubenci (sama seperti bencinya aku mendengar nyanyian kaleng rombeng pinggiran jalan). tapi sama juga dengan bencinya aku. aku masih punya rasa kasihan meski seratus dua ratus perak. masih kudengar keluhmu. tetap dengan kebodohanku.

november 2010,
dua bulan kudiamkan kamu. aku juga merasa jenuh. aku juga masih terkadang rindu cerita-ceritamu. dengan kebodohanku merindukanmu, jujur saja aku menyesal.

desember 2010,
kian lama kujauhkan kamu. dan hari itu ketika kulihat kamu "kelawan sa'temen-temene ningali lan nematke" ada yang beda darimu "sahabat baikku yang kubenci ". gayamu ketika bicara, khas sekali dengannya.
desember dipenghujung tahun,
itu poin pertama yang kulihat. kamu bohong?? sejak kapan?? itu poin kedua yang kulihat. tak cuma sekali dua.

hingga dipenghujung april 2011,
cerita kita belum selesai. aku bukan ki joko bodo atau mama laurent, jelas aku belum tahu akhirnya. katakan saja aku peresensi handal. jadi, tunggu saja kisah selanjutnya.


Kamis, 14 April 2011

jadid


tertulis lagi bukan pada kertas
jadid..
buat nona semangat

Rabu, 30 Maret 2011

TEDENG II



kalau nanti mampu 
tembus saja dengan kepala intelek-mu
yang kau dan mereka sebut
bukan hasan jika hanya riya' pada kami
sekali patah tidak buat cukup
mungkin, butuh seribu kali jika kau mumpuni
hah! lagi-lagi dengan "kata-mu"
yang selalu semakin kau banggakan
buatku, mudah saja
membolak-balik dan garis bawahi
lalu, dengan kepala intelek yang kau sebut
tertulis begitu saja disirah-mu
"plagiat yang cakap"
semakin jajah-mu saja kata itu
tidak lagi aji mampu meng-hijabi

jika zarrah mampu
cukup saja satu
tanpa dua, tiga, atau seribu

 buat apa kau hijabi
hanya sepotong sya'run saja
kau mampu disebut "penghianat"
sebut saja kata itu "saru"
tapi selagi mampu jadi wakil
bukan lagi jadi masalah , bukan? 

Senin, 28 Maret 2011

aku hanya bukan tidak

tidak pedulikan kata nona,
hanya lelah bukan sekali-dua
tapi lewat bicara-mu
aku hanya lelah, bukan tidak ingin
maaf saja lewat kerasnya aku
maaf saja jika bukan pemuja
aku hanya ingin
bukan tidak bisa wujudkan
lewat bicara-mu
hanya vokal E.O.I. untukku
bukan pemuja yang kau damba
aku hanya bukan seperti
aku hanya nona untuk nona
jadi. maaf saja

Jumat, 28 Januari 2011

e hoje

kata hoje-ku hari ini tak bermakna.lagi.

aku lemah nian pada malam.

hingga ia menjadi terang.

jadi.

hoje-ku hari ini adalah hanya sekedar kata

ia asing benar.

lalu, sabar saja.

lalu.

aku harus autodidak.

biar aku jadi autophobia.

biar.

euforia seketika menolak.

biar.

aku bangkrut lagi padanya.

jadi kembali kepada kata asing.

hoje-ku kini.

THIS IS ABOUT MY BLOG

this is my blog.

banyak hal mengenai hal yang tidak bisa begitu saja kita ceritakan pada saat baru saja hal itu terjadi. disini saya coba tuliskan catatan-catatan kecil. banyak hal, hanya sekedar iseng,,atau juga kisah nyata saya..ya namanya juga catatan.
posting-posting ini bukan hasil jiplakan. THIS IS REAL ABOUT ME! ok let's follow me.