Sabtu, 21 Juni 2014

kesempatan

Aku tdk akan membuatnya dua kali.  "kesempatan" untuk org yg tdk kukehendaki.
Aku bukan Tuhan yg baik hati.
Ini manusiawi.        
Bodohmu kau jilat ludahmu sendiri!
lalu untuk apa kau datang kembali?
Mengharap apa?
Aku? Tidak akan pernah membuat kata yang kau harapkan!
Dosakah jika kutertawakan saja kau?
Kau secuilpun tak akan dapat halmu
Aku bukan boneka yang bisa kau mainkan sesukamu
Pulanglah dengen kecewamu!
Itu bukan urusanku!

Sabtu, 07 Juni 2014

Boleh ijinkan aku titipkan sesak pada kata?
Boleh ijinkan aku titipkan  sedikit amarah pada airmuka ?                        
boleh aku tanya sejak kapan itu kamu yang aku kenal?
Boleh aku tanya, aku apa didepanmu?
Yang aku tahu kau bicara berbeda didepanku dan mereka
Boleh kusebut kau simuka dua?
Kau boleh sebut aku bodoh atau dungu!
Tapi boleh jugakah aku meminta lagi padamu?
Jangan budakiku lagi dengan muka duamu!
jangan berani kau biarkan aku mengangguk pada katamu!
ah! licin!                                          
Kau tidak pernah aku percaya pada awalnya!
Bodoh! Aku biarkan kau memainkan sandiwara lusuh yang kau pentaskan!
Jika kau sadar...

Jumat, 30 Mei 2014

lakon ketiga

Seseorang mempercayakannya semua kata,
membuatnya bimbang harus berkata apa,
membuatnya bimbang bermimik macam apa,
membuatnya bimbang laku apa yg dmainkannya.
Dia bermain cukup baik hingga saat ini.
Menjadi lakon ketiga yg dipilih sutradara.
Dia harap seseorang itu tak tahu rasanya.
Hingga waktu membawa malam pada siang, dan seterusnya.
Hingga dia temukan tempat untuknya.
Hingga seseorang menggantikan tempatnya.
Hingga bukan dia lakon  ketiganya.

Senin, 14 Januari 2013

"hidup jiwa mati"

hidup pergi berlalu 
satu yang sama takkan kembali
kadang takdir mengakhirinya dengan baik atau mengujungkannya dengan buruk
ia merajutkan satu demi satu helai
lalu menyusun satu demi satu pola laiknya pada sketsa
menjadikan satu mimpi datang sesuai angan
atau menjatuhkan satu harapan seperti buah busuk tak bernilai
kini sang "aku" berdiri dengan setengah potong keyakinan
sesujud tekad yang aku yakin akan berlalu jika saja ia lihat "aku" yang lain berdiri lebih yakin
"aku" melukiskan satu mimpi dengan tinta awangan, disinggahkan pada sebongkah daging berkerut menjijikan
berharap hidup berpihak pada serekah senyum lega yang ia kembangkan lalu
dan batinnya bertutur
..."untuk masa depan, keberanian kecil yang aku punyai kini, untuk masa depan"

Kamis, 11 Oktober 2012

dengarnya


dengarnya aku iri pada mereka,
dengarnya, aku merasa bodoh,
dengarnya aku mengaduh sesakit tersungkur,
dengarnya aku miris,
dengarnya aku ingin mati saja!
untuk negeri ini,
bolehkah aku malu?

Selasa, 28 Agustus 2012

_hanya aku_

aku hanya ingin kau tak melihatku.
dan hanya biarkan saja halku menggulung dan membungkusku pada kerumitan ini.
sandikupun telah berbelok dan memusuhiku.
sandikupun membelokkanku pada 'azzamku .
aku, dan aku, dan hanya aku pada halku ini.
sehingga kau pantas tak sepemaham denganku.
halku mengajarkanku menghindarkanmu pada bagianku ini.
melipatkan hijab kemukaku,
lagi ia membungkusku dan sembunyikan aku dari perhatianmu.
aku merubah sikapku dan kau katakan tentang halku "apatis"
kalimahmu membungkamku pada keadaan sehingga menjadikanku skeptis,
paruh waktuku pekan ini bersama seikat hal yang kau sebut "bungkam" "runyam" dan semacamnya,
lalu hanya kubiarkan waktu menunjukkan hal terbaik lewat kediaman.
lalu pada akhirnya, hanya kutunggu saja kemengertianmu "tuan"

Senin, 25 Juni 2012

_undetected

maaf. 
untuk menjadikanmu bagian dari bagian ini.
maaf dengan telak aku bicarakan.
jelas. sekarang dan kemarin hadirnya ada diantara kau dan aku.
dan hal ini menjerat sebagian hal lain.
dan kau takkan tahu.